Sunday, January 4, 2009

Tukang Pisang

Seperti biasanya malam itu (sekitar pkl 21.30 wib)saya dan dua orang tetangga kompleksku ngobrol di gardu siskamling samping rumahku. sedang asyik kami ngobrol-ngobrol, dari soal politik, olah raga sampe masalah warga kompleks dibahas dengan lugas layaknya talk show di TV-tv yang sedang marak, lewatlah seorang tukang pisang dengan ditemani seorang bocah seumuran anak SD, menjajakan daganganya. "pisang...pisang..." begitu teriaknya.

Terhenti sejenak obrolan kami mengamati si tukang pisang tersebut, muncul beberapa pertanyaan diantara kami; "mengapa sudah malam begini masih ada saja tukang pisang keliling?" celetuk salah satu tetangga sebut saja dedi, "kenapa bawa anak kecil segala?" tandas Eri tetangga ku dengan kritisnya. "ada apa keranjang pisangnya dipegangi anaknya itu?" tanyaku dengan penuh selidik.


Akhirnya kami mencoba menegurnya; "wah, malam-malam masih ada pisang ya mang?" tanyaku. "iya pak,ada pisang raja dan ambon, masih seger dan masak dipohon pak" sahut si tukang pisang. "ini anak mamang?" tanya Dedi."iya pak, anak saya yang ke dua." sahutnya."kok malam-malam ikut jualan apa tidak belajar?" tanya Eri penasaran. "sudah belajar pak tadi sore sebelum ngater bapak jualan" jawab anak itu. "Kok Bapak malam-malam masih jualan bawa anak lagi, apa gak kasihan anak Bapak kan besok pagi-pagi harus ke sekolah" tanya ku. "Bapak saya buta, jadi terpaksa harus diantar kalau mau julan keliling pak" sahut anak itu menjelaskan.

Kami begitu kaget mendengar penjelasan seorang bocah ingusan yang begitu berbakti kepada orang tuanya yang sedang berusaha itu. Bagaimana tidak, seorang penjual pisang sampai malam begitu dia keliling kompleks ditemani anaknya yang sesuai SD itu. "Bapak kalau pagi mangkal di dekat pasar, selepas ashar beliau keliling komplek pak, untuk menjual sisa dagangya". timpal anak itu. itu semua dilakukan demi menghidupi dua anak dan sang istri.

Dengan rasa simpati kami saling bisik-bisik untuk membelinya. karena begitu terharu saya dan dua orang tetanggaku membeli pisang dengan melebihkan pembayaran dari harga yang ditawarkanya. Tapi apa yang kami lakukan rupanya mendapat tanggapan berbeda dari si tukang pisang. "ini pak, kembalianya Rp seribu." tukas si tukang pisang." sudah buat bapak dan anak bapak saja" jawab kami serempak tanpa sadar. "maaf pak saya jualan bukan pengemis", sahutnya. dia mengembalikan semua kelebihan uang kami yang sebenarnya sengaja kami berikan. kemudian si tukang pisang permisi dan pergi bersama anaknya menjajakan daganganya sembari menuju pulang ke kampungnya.

Terbetik dalam sanubari kami masing-masing, masih ada orang jujur & mulia di dunia ini. uang lebih seribu rupiah pun tidak dia terima (karena bukan haknya) demi harga diri dan prinsip yang begitu luhur, "saya jualan bukan pengemis pak" dinyatakan oleh seorang tukang pisang yang buta.

Ada dua pelajaran berharga yang kita bisa petik dari kisah tersebut; pertama seandainya mental itu (tidak rakus pada harta yang bukan haknya) ada disanubari semua penjabat kita tentu triliunan rupiah uang negara (rakyat) yang bisa diselamatkan di negeri ini untuk mensejahterakan umat, tidak terkecuali kita juga tentunya. kedua betapa optimisnya si tukang pisang, dengan kondisi yang buta dia keliling kompleks sampe larut malam mencari rejeki, sementara kita orang yang lebih beruntung (mata normal) mungkin sudah santai nonton tv atau beranjak tidur. semoga kita bisa lebih mensyukuri nikmat dan anugerah Tuhan kepada kita semua.

Thursday, February 8, 2007

My new friend


In the Ones Biggest mall in our town, I’m sitting down at the stair gates, playing my cell phone, I’m very absorbed with the options menu & others program until someone approaching me slowly & he sit down in my left side closely, I’m surprised cause I never now his coming until he sad down nearby me. So small conversation happening.


Hi what are you doing here?” I recognize him as porter-kids in this mall,

Nothing, just watch u & I decided sit down with you” said this kid (his name mikel)

….Hmmm so what interesting sit down here with me?” I’m try to start conversation & close my cell phone

..I do not know but I thing is better with you here than just stand without friends

…hmmm you looking for friends aren’t it?"


This small talk become more deeps & soon we involved with what happening with his live, since he was born, he never know who is his dad, until he 5 years he follow his family move to this town, but in this town his mother very difficult to raise & support him, so he try to life in the streets, hoping small money from helping people bringing his grocery stuff to the car, he said someone was try to bring him home from the streets but his bad habits bring him back to the street after 2 two month.


I’m very exited hear his life story, so I decided to buys some soft drink & snack & back sit down share with him, the friendships just happening so he fells someone want hear him in this busies world. In that corner I found the essence of friendships, we spend story each others…a story who strengthen us each others


We don’t realize the time, the noon just gone the light from the lamp change the light of the day, so with happiness faces we agree to meet in same day at next weeks…..so I go home with smile remember his life story & he continuing his job, waiting someone need helps with his grocery stuff.


So this is the story from the forgotten kids in our city …..